Minggu, 20 Januari 2013

Surat Untuk Ibu



Teruntuk: Ibu
Hari ini, Minggu 13 Januari 2013 Jam 23.15 WIB, Ibu taukah engkau hari-hari ku begitu terasa sunyi dan sepi, sering ku hibur hatiku yang sepi ini, namun seringkali pilu itu datang. Ibu disini hujan gerimis, cuaca dingin, sangat mungkin untuk menuntaskan istirahat libur sabtu dan minggu, supaya besok bisa beraktifitas dengan fit dan nyaman. Tapi aku tidak bisa, aku mesti bekerja di hari yang bagi orang lain sangat menyenangkan tapi aku tidak…tidak bisa ibu.   Ibu...apa kabarmu disana, sudah lama kita tak jumpa dan tak bertegur sapa layaknya anak dan orang tua, ibu...aku merindukanmu, rindu dirimu yang dulu yang selalu ada saat tubuh ini butuh sebuah pundak untuk sejenak bersandar.
Ibu, malam ini terlintas semua kenanganku bersamamu selama beberap tahun berlalu, walau tidak bisa disebutkan satu persatu, tapi ada beberapa kenangan yang membuat batin ini seakan tidak bisa melupakannya, kenangan ketika ibu selesai menanam padi di sawah kita yang tidak terlalu luas, dan mendapat berita bahagia kalau saudara kandung ibu telah datang dengan selamat dari tanah suci, betapa gembiranya ibu mendengar berita itu, satu kesadaran saat itu muncul pada diri anakmu dan berjanji pada ibu, ingin suatu saat ibu merasakan keadaan yang sama dengan saudara ibu, maafkan ibu aku belum bisa mewujudkan janji itu….entahlah, entah mengapa untuk mewujudkan janji itu dengan keadaan seperti ini sepertinya sulit untuk terwujud, namun banyak hal yang aku sadari selama ini aku belum bisa memberikan hal yang berarti untuk dirimu, bahkan aku belum bisa memberikan apa yang seharusnya diberikan seorang anak kepada ibunya, ibu...maafkan aku, namun sampai detik ini aku masih berjuang untuk semua hal yang menjadi mimpi aku selama ini.
Ibu...perlahan aku mencoba berdiri tegar seperti yang kau ajarkan dan inginkan dariku  namun hati ini tetap rapuh jika aku ingat segala tentangmu, ibu...maafkan aku yang belum bisa memberikan apa harus aku berikan, maafkan anakmu ibu yang kadang lupa menanyakan kabarmu atau bahkan bertegur sapa denganmu, maafkan aku ibu jikalau aku belum bisa kembali ke pelukan dan buaianmu, kaki ini masih terus melangkah mencari dan mengejar apa yang kita harapkan.
Ibu...maafkan aku jika aku membuatmu menunggu terlalu lama. Ibu…aku belum bisa memberikan kebahagian yang bisa dinikmati bersama bapak di hari tua, ibu akan aku pastikan aku akan kembali kepelukanmu, kembali bersamamu, bersama bapak, bersam kakak, bersama adik, kembali berada disisimu dan melihatmu senyum. Ibu...aku tau walaupun tanpa ku minta doamu selalu mengalir untukku.
Ibu..lewat surat kecil yang aku tuliskan untukmu ini, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak ibu, terima kasih atas cinta setulus hati yang kau berikan untukku, terima kasih atas kasih sayang yang selembut hatimu padaku, terima kasih atas segala pengorbanan dan kesabaranmu dalam menghadapiku, ucapan terima kasih bahkan semua harta yang ku miliki sekalipun mungkin tak mampu membayar semua pengorbananku, namun aku tau ibu...bukan itu yang kau harapkan, aku tau kau tak mengharapkan aku untuk membalas semua itu, cukup melihatku tersenyum bahagia dan menjadi pribadi yang jauh baik lagi, itulah yang membuatmu bahagia dan yang akan membuatmu tersenyum manis kepadaku.
Ibu semoga dengan seuntai kata yang aku tuliskan untukmu sedikitnya dapat mengurangi rasa rindumu terhadapku. Ibu...bapak …peluk ciumku untukmu...